Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Sabtu, 16 Januari 2021

Visi dan Misi

 

GMAHK Tidar 2 Surabaya merupakan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang berlokasi di daerah Surabaya barat. Didirikan pada tanggal 16 Desember 1991, GMAHK Tidar 2 Surabaya terus melayani perbaktian dan pelayanan terhadap anggota jemaat & tamu.

Visi GMAHK TIDAR 2 SURABAYA

Menjadi sebuah jemaat yang nyaman bagi persekutuan anggota yang berdasarkan nubuatan besar kitab suci, untuk mendukung dan memulihkan pertumbuhan kerohanian serta melatih anggota kepada keselarasan dengan kehendak dan kebenaran-Nya yang sempurna untuk menyampaikan kabar sukacita kepada lingkungan di sekitarnya

Misi GMAHK TIDAR 2 SURABAYA

Mengabarkan kepada semua orang kabar injil kekal, pekabaran tiga malaikat yang terdapat dalam kitab wahyu 14:6-12, khususnya di daerah Surabaya dan sekitarnya melalui pengabaran injil (pelayanan ke luar), meningkatkan pertumbuhan kerohanian (pelayanan perbaktian) dan persekutuan jemaat (pelayanan ke dalam) menuntun mereka untuk menerima kristus sebagai juruselamat pribadi dan menggabungkan diri dengan gereja-Nya, dan mengasuh mereka dalam persiapan kepada kedatangan-nya yang tidak lama lagi.

Dasar Kepercayaan


28 Doktrin Dasar Kepercayaan

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh


1. Kitab Suci

Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang tertulis, yang diberikan oleh inspirasi llahi melalui orang-orang kudus Allah yang bericara dan menulis karena mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman tertulis ini, Allah telah memberikan kepada manusia pengetahuan yang perlu untuk keselamatan. Kitab Suci adalah pemyataan tentang kehendak Allah yang tidak mungkin salah. Itu merupakan ukuran tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin yang sah, dan catatan yang terpercaya perihal tindakan-tindakan Allah dalam sejarah. (2 Ptr. 1:20,21; 2 Tim. 3:16,17; Mzm. 119:105; Ams. 30:5,6; Yes. 8:20; Yoh. 17:17; 1 Tes. 2:13; Ibr. 4:12.)


2. Trinitas

Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi, Mahakuasa, Mahatahu, lebih dari segalanya, dan hadir di mana-mana. Allah itu tidak terbatas dan lebih dari pemahaman manusia, namun dikenal melalui penyataan diriNya. Dia itu layak disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh segenap ciptaan. (Ul. 6:4; Mat.28:19; 2 Kor. 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr.1:2; 1 Tim. 1:17; Why. 14:7.)


3. Bapa

Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara, dan Raja yang berkuasa atas segala ciptaan. Dia itu benar dan suci, penuh kemurahan dan rahmat, sabar, dan belimpah kasih dan kesetiaan. Sifat-sifat serta kuasa yang ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus adalah juga menggambarkan Bapa. (Kej. 1:l; Why. 4:11; 1 Kor. 15:28; Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:8; 1 Tim. 1:17; Kel. 34:6, 7; Yoh. 14:9.)


4. Anak

Allah Anak yang kekal menjelma di dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, karakter Allah dinyatakan, keselamatan umat manusia dilaksanakan, dan dunia dihakimi. Allah yang kekal telah menjadi manusia sesungguhnya, Yesus Kristus. la dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria. la hidup dan mengalami pencobaan sebagai seorang manusia, tetapi dengan sempuma menunjukkan kebenaran dan kasih Allah. Oleh mukjizat-mukjizat-Nya la menunjukkan kuasa Allah dan terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah. La menderita dan mati secara sukarela di salib menggantikan kita dan demi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan naik kesurga untuk melayani di bait suci surga untuk kita. la akan datang kembali dalam kemuliaan untuk kelepasan kekal umat-Nya dan untuk memulihkan segala sesuatu. (Yoh. 1:1-3, 14; Kol. 1:15-19; Yoh. 10:30; 14:9; Rm. 6:23; 2 Kor. 5:17-19; Yoh. 5:22; Luk. 1:35; Flp. 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor. 15:3, 4; Ibr. 8:1, 2; Yoh. 14:1-3.)


5. Roh Kudus

Allah Roh yang kekal telah aktif bersama dengan Bapa dan Anak pada saat penciptaan, penjelmaan, dan penebusan, la mengilhami para penulis Alkitab. la memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa. la menarik dan meyakinkan manusia, dan barang siapa yang menyambut-Nya dibarui dan diubahkan menjadi peta Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak untuk menyertai anak-anak-Nya selamanya, la memberikan karunia rohani kepada gereja, menyanggupkan gereja bersaksi untuk Kristus, dan memimpin gereja kedalam seluruh kebenaran sesuai dengan Alkitab. (Kej. 1:1, 2; Luk. 1:35; 4:18; Kisah 10:38; 2 Ptr. 1:21; 2 Kor. 3:18; Ef. 4:11,12; Kisah 1:8; Yoh. 14:16-18, 26; 15:26, 27; 16:7-13.)


6. Penciptaan

Allah adalah Pencipta segala-galanya, dan telah menyatakan dalam Alkitab cerita yang asli tentang perbuatan penciptaan-Nya. Dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi" dan semua makhluk hidup di atas dunia, dan berhenti pada hari ketujuh dalam minggu pertama itu. Dengan demikian la mendirikan Sabat sebagai tanda peringatan kekal terhadap selesainya pekejaan penciptaan-Nya. Manusia laki-laki dan perempuan pertama yang dijadikan sesuai dengan peta Allah sebagai mahkota Penciptaan, mendapatkan kekuasaan atas seluruh dunia, dan mendapatkan tanggung jawab untuk memeliharanya. Ketika dunia telah selesai diciptakan itu "sangat baik," menyatakan kemuliaan Allah. (Kej. 1; 2; Kel. 20:8-11; Mzm. 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibr. 11:3.)


7. Keadaan Manusia

Manusia telah diciptakan menurut peta Allah dan memiliki sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan berbuat. Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah kesatuan tubuh, pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan segalanya bergantung pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak setia pada Allah, mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nva dan jatuh dari posisi mereka yang tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka rusak dan mereka akan mati. Keturunan mereka juga mewarisi sifat yang telah jatuh itu dan segala akibatnya. Mereka dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah dalam Kristus mendamaikan dunia kepada Diri-Nya sendiri dan oleh Roh Kudus memulihkan peta Pencipta dalam diri orang berdosa yang menyesal. Diciptakan untuk kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mengasihi Dia dan sesama, dan memelihara lingkungan mereka. (Kej. 1:26-28; 27; Mzm. 8:4-8; Kisah 17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5; Rm. 5:12-17; 2 Kor. 5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh. 4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15.)


8. Pertentangan Besar

Seluruh umat manusia sekarang ini terlibat dalam suatu pertentangan besar antara Kristus dan Setan mengenai karakter Allah, hukumNya, dan kekuasaan-Nya atas alam semesta. Konflik tersebut telah dimulaikan di surga ketika salah satu makhluk ciptaan, yang mendapatkan kebebasan memilih, dalam kesombongannya telah menjadi Setan, musuh Allah, dan memimpin sebagian malaikat untuk memberontak. la memperkenalkan roh pemberontakan kepada dunia ini ketika ia menuntun Adam dan Hawa untuk berbuat dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan rusaknya peta Allah dalam diri umat manusia, kacaunya dunia yang telah diciptakan, dan pada akhimya mengakibatkan kehancuran dunia pada saat air bah melanda seluruh dunia. Seluruh ciptaan menonton dunia ini menjadi arena konflik semesta, di mana kasih Allah pada akhirnya akan terbukti benar. Untuk mendampingi umat-Nya di dalam pertentangan tersebut, Kristus mengutus Roh Kudus dan malaikat-malaikat yang setia untuk menuntun, melindungi, dan memelihara mereka di jalan keselamatan. (Why. 12:4-9; Yes. 14:12-14; Yeh. 28:12-18; Kej. 3; Rm. 1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kej. 6-8; 2 Ptr 3:6; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14.)

 

9. Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan Kristus

Di dalam kehidupan penurutan Kristus yang sempuma terhadap kehendak Allah, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Allah menyediakan satu-satunya sarana penebusan atas dosa umat manusia, agar mereka yang menerima penebusan ini oleh iman boleh mendapatkan hidup yang kekal, dan keseluruhan ciptaan boleh memahami dengan lebih baik akan kesucian dan ketidakterbatasan kasih Pencipta. Penebusan yang sempuma ini membuktikan kebenaran hukum Allah dan keagungan tabiat-Nya; karena penebusan itu menyalahkan dosa kita dan memberikan pengampunan bagi kita. Kematian Kristus itu mengganti dan menebus, mendamaikan dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus menyatakan kemenangan Allah atas kuasa kejahatan, dan bagi mereka yang menerima penebusan maka kemenangan mereka atas dosa dan kematian menjadi pasti. Penebusan itu menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus, di mana di hadapan-Nya semua lutut di surga dan di bumi akan bertekuk menyembah. (Yoh. 3:16; Yes. 53; 1 Ptr. 2:21, 22; 1 Kor. 15:3, 4, 20-22; 2 Kor. 5:14, 15, 19-21; Rm. 1:4; 3:25; 4:25; 8:3, 4; 1 Yoh. 2:2; 4:10; Kol. 2:15; Flp. 2:6-11.)


10. Pengalaman Keselamatan

Dalam kemurahan dan kasih yang tidak terbatas Allah telah membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa untuk kita, supaya di dalam Dia kita dapat dijadikan kebenaran Allah. Dengan dipimpin oleh Roh Kudus kita merasakan kebutuhan kita mengakui keadaan kita yang berdosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan menghidupkan iman pada Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini berasal dari kuasa Firman Allah dan merupakan karunia dari rahmat Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan putri Allah, dan dilepaskan dari kekuasaan dosa. Melalui Roh Kudus kita dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbaruii pikiran kita, menuliskan hukum Allah yaitu kasih di dalam hati kita, dan kita memperoleh kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan yang suci. Dengan tinggal dalam Dia kita mengambil bagian dalam sifat Ilahi dan memiliki kepastian keselamatan sekarang dan pada saat penghakiman. (2 Kor. 5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yoh. 16:8; Gal. 3:13, 14; 1 Ptr. 2:21, 22; Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23 ,24; Ef. 2:5-10; Rm. 3:21-26; Kol. 1:13, 14; Rm. 8:14-17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1 Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr. 8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3, 4; Rm. 8:1-4; 5:6-10.)


11. Bertumbuh di Dalam Kristus

Oleh kematian-Nya di salib Yesus mengalahkan kuasa kejahatan. la yang menaklukkan roh-roh iblis selama pelayanan-Nya di dunia telah menghancurkan kuasa mereka dan memastikan kebinasaan mereka yang kekal. Kemenangan Yesus memberikan kepada kita kemenangan atas kuasa-kuasa kejahatan yang masih terus berusaha untuk mengendalikan kita, sementara kita berjalan bersama Dia dalam damai, sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal dalam kita dan memberi kita kuasa. Oleh berserah secara terus menerus kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban perbuatan kita di masa lalu. Kita tidak lagi hidup di dalam kegelapan, takut tehadap kuasa-kuasa kejahatan, kebodohan, dan kesia-siaan jalan hidup kita dahulu. Dalam kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk bertumbuh menjadi serupa dengan tabiat-Nya, bersekutu dengan Dia setiap hari dalam doa, makan dari Firman Allah, merenungkan firman dan pemeliharaan-Nya, menyanyikan lagu-lagu pujian bagi-Nya, berkumpul bersama untuk berbakti, dan ikut serta dalam misi gereja. Sementara kita merelakan diri kita dalam kasih pelayanan kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan yang dari pada-Nya, maka kehadiran-Nya yang tetap bersama kita melalui Roh Kudus akan mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25.)


12. Gereja

Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagaimana umat Allah di masa Pejanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kita berkumpul untuk berbakti, untuk bersekutu, untuk mendapatkan petunjuk Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk pelayanan kepada seluruh umat manusia, dan untuk pengabaran injil keseluruh dunia. Gereja memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari Kitab Suci, yang merupakan Firman tertulis. Gereja adalah keluarga Allah; karena diangkat-Nya sebagai anak, maka anggota-anggotanya hidup berdasarkan perjanjian baru. Gereja adalah tubuh Kristus, suatu masyarakat iman yang Kristus sendiri merupakan Kepalanya. Gereja adalah pengantin yang baginya Kristus mati agar la dapat menguduskan dan menyucikannya. Pada saat la datang dalam kemuliaan, la akan mempersembahkannya sebagai sebuah gereja yang mulia bagi diri-Nya sendiri, orang-orang setia dari segala zaman, yang telah dibeli dengan darah-Nya, suci dan tanpa cacat, noda atau kerut. (Kej. 12:3; Kisah 7:38; Ef. 4:11-15; 3:8-11; Mat. 28:19, 20; 16:13-20; 18:18; Ef. 2:19-22; 1:22, 23; 5:23-27; Kol. 1:17, 18).


13. Gereja yang Sisa dan Misinya

Gereja universal merupakan gabungan dari semua yang sungguh-sungguh percaya pada Kristus, tetapi di hari-hari terakhir, yaitu saat kemurtadan besar, suatu umat telah dipanggil keluar untuk menuruti hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus. Umat sisa ini memaklumkan datangnya saat penghakiman, mengabarkan keselamatan melalui Kristus, dan menyerukan dekatnya kedatangan Yesus kedua kali. Pekabaran ini dilambangkan oleh tiga malaikat di Wahyu 14; pekabaran itu bertepatan dengan pekerjaan penghakiman di surga dan menghasilkan terjadinya pertobatan dan reformasi di dunia. Semua orang percaya dipanggil untuk ambil bagian secara pribadi dalam kesaksian ke seluruh dunia ini. (Why. 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 2 Kor. 5:10; Yud. 3, 14; 1 Ptr. 1:16-19; 2 Ptr. 3:10-14; Why. 21:1-14).


14. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, yang dipanggil dari semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, pendidikan, dan kebangsaan, serta perbedaan-perbedaan antara yang tinggi dan rendah, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah kita. Kita semua sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah mengikat kita menjadi satu persekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa membeda-bedakan atau memiiih muka. Melalui ilham Yesus Kristus di dalam Alkitab kita memiliki iman dan pengharapan yang sama, dan membagikan kesaksian yang sama kepada semua orang. Kesatuan ini sumbemya adalah kesatuan dari Allah Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm. 12:4, 5; 1 Kor. 12:12-14; Mat. 28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah 17:26, 27; Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Ef. 4:14-16; 4:1-6; Yoh. 17:20-23).


15. Baptisan

Oleh baptisan kita mengakui iman kita pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan bersaksi tentang kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita untuk berjalan dalam kehidupan yang baru. Demikianlah kita mengakui Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai anggota gereja-Nya. Baptisan adalah lambang persekutuan kita dengan Kristus, pengampunan dosa-dosa kita, dan penerimaan kita akan Roh Kudus. Baptisan itu dilakukan dengan cara diselamkan kedalam air dan merupakan suatu penegasan iman di dalam Yesus dan bukti pertobatan dari dosa. Itu mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan akan ajaran-ajarannya. (Rm. 6:1-6; Kol. 2:12, 13; Kisah 16:30-33; 22:16; 2:38; Mat. 28:19, 20.)


16. Perjamuan Kudus

Perjamuan Kudus merupakan keikutsertaan dalam lambang tubuh dan darah Yesus sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya, sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman komuni ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Pada saat kita ambil bagian, kita dengan sukacita mengabarkan kematian Tuhan sampai la datang lagi. Persiapan perjamuan itu meliputi pemeriksaan diri, pertobatan, dan pengakuan. Tuhan mengesahkan upacara pembasuhan kaki yang menandakan pembersihan kembali, mengungkapkan suatu kesediaan untuk melayani satu sama lain dengan rendah hati seperti Kristus, dan mempersatukan hati kita dalam kasih. Upacara perjamuan terbuka bagi semua orang Kristen yang percaya. (1 Kor. 10:16, 17; 11:23-30; Mat. 26:17-30; Why. 3:20; Yoh. 6:48-63; 13:1-17).


17. Karunia Rohani dan Pelayanan

Allah mencurahkan ke atas semua anggota gereja-Nya dalam setiap zaman karunia-karunia rohani yang harus digunakan oleh setiap anggota dalam pelayanan kasih untuk kebaikan bersama jemaat dan umat manusia. Diberikan oleh Roh Kudus yang dengan adil membagi kepada setiap anggota sesuai kehendak-Nya, karunia-karunia itu memberikan segala kesanggupan dan pelayanan yang dibutuhkan oleh gereja untuk melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan. Menurut Alkitab, karunia-karunia ini mencakup pelayanan-pelayanan seperti iman, penyembuhan, bernubuat, menginjil, mengajar, administrasi, mendamaikan, belas kasihan, dan pelayanan pengorbanan dan kemurahan hati untuk menolong dan menguatkan orang lain. Sebagian anggota dipanggil oleh Allah dan dipakai oleh Roh untuk tugas-tugas yang diakui oleh gereja seperti tugas-tugas penggembalaan, evangelisasi, kerasulan, dan pelayanan mengajar khususnya dibutuhkan untuk memperlengkapi anggota-anggota bagi pelayanan, untuk membangun jemaat kepada kedewasaan rohani, dan mendorong kesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Bila anggota-anggota menggunakan karunia-karunia yang bermacam-macam ini sebagai penatalayanan Allah yang setia, gereja terlindung dari pengaruh-pengaruh merusak yang ditimbulkan oleh doktrin-doktrin palsu, bertumbuh dengan suatu pertumbuhan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih (Rm. 12:4-8; 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef. 4:8, 11-16; Kisah 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1 Ptr. 4:10, 11).


18. Karunia Nubuat

Salah satu karunia Roh Kudus ialah karunia bernubuat. Karunia ini menjadi suatu tanda pengenal gereja yang sisa dan ditunjukkan dalam pelayanan Ellen G. White. Sebagai utusan Tuhan, tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang terus-menerus dan berwenang yang memberikan penghiburan, bimbingan, nasihat, dan perbaikan kepada gereja. Tulisan-tulisan tersebut juga menjelaskan bahwa Alkitab merupakan standar oleh mana semua pengajaran dan pengalaman harus diuji. (Yoel 2:28, 29; Kisah 2:14-21; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17; 19:10)

 

19. Hukum Allah

Prinsip-prinsip besar hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh Perintah dan ditunjukkan dalam kehidupan Kristus. Hukum-hukum itu menyatakan kasih, kehendak, dan maksud Allah perihal perilaku dan hubungan manusia dan mengikat semua orang di setiap zaman. Aturan ini merupakan dasar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan standar penghakiman Allah. Melalui agen Roh Kudus hukum itu menunjuk dosa dan menimbulkan suatu perasaan membutuhkan seorang Juruselamat. Keselamatan sepenuhnya berasal dari kasih karunia dan bukan oleh usaha, tetapi buahnya adalah penurutan kepada hukum-hukum Allah. Penurutan ini memperkembang karakter Kristen dan menghasilkan suatu perasaan sejahtera. Itu merupakan bukti kasih kita kepada Tuhan dan kepedulian kita kepada sesama. Penurutan iman menunjukkan kuasa Kristus yang mengubahkan kehdupan, dan dengan demikian menguatkan kesaksian orang Kristen. (Kel. 20:1-17; Maz. 40:7,8; Mat. 22:36-40; Ul. 28:1-14; Mat. 5:17-20; Ibr. 8:8-10; Yoh. 15:7-10; Ef. 2:8-10; 1 Yoh. 5:3; Rm. 8:3, 4; Mzm. 19:7-14).


20. Sabat

Pencipta yang berkemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari ketujuh dan mendirikan Sabat untuk semua orang sebagai suatu peringatan Penciptaan. Hukum keempat dari hukum Allah yang tidak terubahkan itu menuntut pengudusan Sabat hari ketujuh ilu sebagai suatu hari perhentian, perbaktian, dan pelayanan yang sesuai dengan ajaran dan kebiasaan Yesus, Tuhan atas hari Sabat. Sabat adalah suatu hari persekutuan yang sangat menyenangkan dengan Allah dan dengan sesama. Itu merupakan suatu lambang penebusan kita di dalam Kristus, suatu lambang pengudusan kita, tanda kesetiaan kita, dan merupakan suatu pendahuluan terhadap masa depan kita yang kekal di dalam kerajaan Allah. Sabat adalah tanda yang terus-menerus dari pejanjian kekal-Nya antara Dia dan umat-Nya. Dengan sukacita menguduskan hari yang suci ini dari petang hingga petang berikutnya, dan masuk matahari hingga masuk matahari, merupakan suatu perayaan dari perbuatan penciptaan dan penebusan Allah. (Kej. 2:1-3; Kel. 20:8-11; Luk. 4:16; Yes. 56:5, 6; 58:13, 14; Mat. 12:1-12; Kel. 31:13-17; Yeh. 20:12, 20; Ul. 5:12-15; Ibr. 4:1-11; Im. 23:32; Markus 1:32).


21. Penatalayanan

Kita adalah penatalayan Allah, yang la percayakan dengan waktu dan kesempatan, kesanggupan dan harta milik, dan berkat-berkat dunia dan segala kekayaannya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya untuk penggunaan yang tepat akan berkat-berkat itu. Kita mengakui kepemilikan Allah oleh pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada sesama kita manusia, dan oleh mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan untuk pengabaran lnjil-Nya dan menjadi sokongan dan pertumbuhan gereja-Nya. Penatalayanan adalah suatu kesempatan istimewa yang diberikan oleh Allah bagi kita untuk memelihara kasih dan kemenangan atas cinta diri dan ketamakan. Penatalayan bersukacita dalam berkat-berkat yang datang kepada orang-orang lain sebagai hasil dari kesetiaannya. (Kej. 1:26-28; 2:15; 1 Taw. 29:14; Hag. 1:3-11; Mal. 3:8-12; 1 Kor. 9:9-14; Mat. 23:23; 2 Kor. 8:1-15; Rm. 15:26, 27).


22. Perilaku Orang Kristen

Kita dipanggil untuk menjadi suatu umat saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak, serasi dengan prinsip-prinsip surga. Agar Roh menciptakan kembali di dalam diri kita karakter Tuhan kita, maka kita melibatkan diri kita hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan kemurnian yang serupa dengan Kristus, kesehatan, dan sukacita di dalam hidup kita. Ini berarti bahwa hiburan dan kesenangan kita harus sesuai dengan standar tertinggi dari selera dan keindahan Kristen. Sementara kita mengakui adanya perbedaan-perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, merias orang yang memiliki kecantikan sejati tidaklah dengan menggunakan perhiasan-perhiasan lahiriah tetapi perhiasan yang tidak dapat binasa yaitu suatu roh lemah lembut dan tenang. Itu juga berarti bahwa karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, maka kita harus merawatnya dengan hati-hati. Selain dengan olahraga dan istirahat yang cukup, kita harus memakan makanan yang paling menyehatkan yang bisa diperoleh dan tidak memakan makanan yang haram yang dijelaskan dalam Alkitab. Karena minuman keras beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat bius dan narkotik yang tidak bertanggung jawab merusak tubuh kita, maka kita harus juga berpantang dari semuanya itu. Malahan, kita harus menggunakan segala sesuatu yang membawa pikiran dan tubuh kita ke dalam disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Rm. 12:1, 2; 1 Yoh. 2:6; Ef. 5:1-21; Flp. 4:8; 2 Kor. 10:5; 6:14; 7:1; 1 Ptr. 3:1-4; 1 Kor. 6:19, 20; 10:31; Im. 11:1-47; 3 Yoh. 2).


23. Pernikahan dan Keluarga

Pernikahan didirikan oleh Tuhan di Eden dan diteguhkan oleh Yesus sebagai ikatan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam kebersamaan kasih. Bagi seorang Kristen suatu janji pernikahan diucapkan kepada Allah dan juga kepada pasangannya, dan hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang seiman. Saling mencintai, menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab merupakan unsur dari hubungan khusus ini, yang memantulkan kasih, kesucian, keintiman, dan kelanggengan hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena zina, dan menikah dengan orang lain, berarti melakukan perzinaan. Walaupun beberapa hubungan keluarga mungkin tidak seperti yang diharapkan, pasangan nikah yang benar-benar saling menyerahkan diri satu sama lain dalam Kristus bisa saja mencapai suatu kesatuan yang mengasihi melalui tuntunan Roh dan bimbingan gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa anggota-anggotanya harus saling mendampingi satu sama lain menuju kedewasaan penuh. Orangtua harus mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti Tuhan. Oleh teladan dan kata-kata, mereka harus mengajar anak-anak mereka bahwa Kristus itu pengasih yang berdisiplin, selalu lembut dan mempedulikan, yang ingin agar mereka menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu keluarga Allah. Menjadikan keluarga lebih intim merupakan satu dari ciri-ciri Injil yang terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31,32; Markus 10:11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).


24. Pelayanan Kristus di Bait Suci Surga

Ada sebuah bait suci di surga, tempat ibadah sejati yang didirikan oleh Allah bukan oleh manusia. Di dalamnya Knstus melayani untuk kepentingan kita, agar orang-orang percaya mendapatkan faedah dan korban penebusan-Nya yang dipersembahkan sekali untuk semua di salib. la dilantik sebagai Imam Besar kita yang agung dan memulaikan pelayanan pengantaraan-Nya pada saat la naik ke surga. Pada tahun 1844, pada akhir periode nubuatan 2300 hari, la memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan penebusan-Nya. Itu adalah pekerjaan penyelidikan penghakiman yang merupakan bagian dari keputusan akhir bagi semua dosa, ditandai dengan penyucian bait suci orang Ibrani dahulu kala pada hari Grafirat. Dalam pelayanan khusus tersebut bait suci disucikan dengan darah hewan korban, tetapi bait suci surgawi itu disucikan oleh darah korban yang sempurna yaitu Yesus. Penyelidikan penghakiman menyatakan kepada makhluk-makhluk surgawi siapa di antara orang-orang mati yang telah mati di dalam Kristus dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka dianggap layak untuk mengambil bagian dalam kebangkitan pertama. Itu juga menunjukkan dengan jelas siapa di antara orang-orang hidup yang tinggal di dalam Kristus, memelihara hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus, dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka siap untuk diubahkan dan masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman ini membuktikan benarnya keadilan Allah dalam menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada Yesus. Itu menyatakan bahwa orang-orang yang tetap setia kepada Allah akan menerima kerajaan itu. Penyelesaian pelayanan Kristus ini akan menandai berakhirnya masa percobaan bagi manusia sebelum Kedatangan-Nya kedua kali. (Ibr. 8:1-5; 4:14-16; 9:11-28; 10:19-22; 1:3; 2:16, 17; Dan.7:9-27; 8:13, 14; 9:24-27; Bil. 14:34; Yeh. 4:6; Im. 16; Why. 14:6, 7; 20:12; 14:12; 22:12).


25. Kedatangan Kristus Kedua Kali

Kedatangan Kristus kedua kali merupakan pengharapan yang berbahagia dari gereja, puncak terbesar dari lnjil. Kedatangan Juruselamat itu literal, personal, dapat dilihat, dan meliputi seluruh dunia. Ketika la datang kembali, orang-orang benar yang telah mati akan dibangkitkan dan bersama-sama dengan orang-orang benar yang masih hidup diangkat ke surga, tetapi orang-orang jahat akan mati. Penggenapan yang hampir sempurna dari garis nubuatan, bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini, mengindikasikan bahwa kedatangan Kristus itu sudah dekat. Saat peristiwa itu tidak dinyatakan, dan oleh sebab itu kita didesak untuk bersedia setiap saat. (Tit. 2:13; Ibr. 9:28; Yoh. 14:1-3; Kis. 1:9-11; Mat. 24:14; Why. 1:7; Mat. 24:43, 44; 1 Tes. 4:13-18; 1 Kor. 15:51-54; 2 Tes. 1:7-10; 2:8; Why. 14:14-20; 19:11-21; Mat. 24; Mrk. 13; Luk. 21; 2 Tim. 3:1-5; 1 Tes. 5:1-6).


26. Kematian dan Kebangkitan

Upah dosa ialah maut. Tetapi Allah, yang tidak dapat mati, akan memberikan kehidupan kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Hingga hari itu kematian adalah keadaan tidak sadar bagi semua orang. Bilamana Kristus, yang adalah kehidupan kita, nampak, orang-orang benar yang telah dibangkitkan dan orang-orang benar yang hidup akan dimuliakan dan bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang-orang jahat, akan tejadi seribu tahun kemudian. (Rm. 6:23; 1 Tim. 6:15, 16; Pkh. 9:5, 6; Mzm. 146:3, 4; Yoh. 11:11-14; Kol. 3:4; 1 Kor. 15:51-54; 1 Tes. 4:13-17; Yoh. 5:28, 29; Why. 20:1-10).


27. Milenium dan Berakhirnya Dosa

Milenium adalah pemerintahan Kristus selama seribu tahun bersama umat kudus-Nya di surga, antara kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua. Selama masa tersebut orang-orang jahat yang mati akan dihakimi; dunia ini akan menjadi sunyi sepi, tanpa penghuni manusia yang hidup, tetapi dihuni oleh Setan dan para malaikatnya. Pada penutupan masa seribu tahun itu Kristus bersama umat kesucian-Nya dan kota suci akan turun dari surga ke bumi. Kemudian orang-orang jahat yang mati akan dibangkitkan, dan bersama Setan dan para malaikatnya akan mengepung kota itu; tetapi api dari Allah akan menghanguskan mereka dan membersihkan dunia. Maka alam semesta akan bebas dari dosa dan orang-orang berdosa selama-lamanya. (Why. 20; 1 Kor. 6:2, 3; Yer. 4:23-26; Why. 21:1-5; Mal. 4:1; Yeh. 28:18, 19).


28. Dunia Baru

Di dunia baru, di mana orang-orang benar akan tinggal, Allah akan menyediakan rumah yang kekal bagi umat tebusan dan suasana sempurna untuk kehidupan kekal, kasih, sukacita, dan belajar di hadirat-Nya. Karena di sini Allah sendiri akan tinggal bersama umat-Nya, dan tidak akan ada lagi penderitaan serta kematian. Pertentangan besar akan berakhir, dan tidak akan ada dosa lagi. Segala sesuatu, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan la akan memerintah selama-lamanya. Amin. (2 Ptr. 3:13; Yes. 35; 65:17-25; Mat. 5:5; Why. 21:1-7; 22:1-5; 11:15).

Sejarah Gereja TIDAR 2 Surabaya di ganti dengan sejarah gereja Kebayoran

 

Sejarah Gereja Kebayoran

Perkembangan Jemaat dimulai dari Cabang Sekolah Sabat Anak-Anak dan Penginjilan Perorangan yang dilakukan ole Ibu. Marry Ngantung dan berkat pendalam Alkitab oleh Pdt. H. Missah Bapak berhasil membawa anggota baru dari keluarga Nata Soemadi-Ibu dan putrinya di daerah Radio Dalam dan Jalan Kiray pada tahun 1971-1974. Dari sini terbentuklah Kelompok Kecil Kebayoran dan menjadi Cabang Sekolah Sabat Thamrin 1 dan tempat perbaktian sementara di kediaman keluarga Nata Jln. Antena 6 Blok C No.12.

Penginjilan dan perlawatan berjalan baik dari rumah ke rumah yang dipimpin oleh John Alexander Ramley dan akhirnya keluarga keluarga Ramley rela memberikan untuk perbaktian sementara pada hari sabat.

Pada tahun 1982 perkembangan jemaat begitu pesat dan jemaat ingin untuk di organisir namun Cabang ini belum memiliki tempat tetap untuk berbakti.  Dengan kesepakatan semua anggota yang kemudian dipelopori oleh A. Thona, akhirnya menyewa gedung Bhayangkari di Jln. Sanjaya I Jakarta Selatan untuk tempat perbaktian sabat.

Tepat 16 Desember 1982, Jemaat ini diorganisir menjadi Jemaat yang ke-32 oleh Organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya dengan anggota yang tercatat +/- 27orang.

Pengalaman dan perjalanan pelayanan tidak selamanya sesuai yang diharapkan karena gedung terkadang digunakan oleh pihak gedung untuk pertemuan polisi sehingga harus pindah ke gedung Serbaguna Bulungan dan terkadang di rumah A. Thona di Pondok Indah, keadaan yang berpindah-pindah ini akhirnya rumah A. Thona di Jln. Abuserin Fatmawati dirombak dan menyediakan untuk digunakan perbaktian.

Sementara Jemaat mulai berbakti dengan nyaman, namun lingkungan akhirnya menprotes dan keadaan yang genting inilah mamaksa Jemaat untuk memiliki sebuah gereja.

Pada 1 April 1985 Majelis GMAHK Kebayoran membentuk Panitia Pembangunan Gereja dan akhirnya membeli tanah Real Estate di Jln. Gandaria I No. 1, Gandaria Valley Estate Jakarta Selatan seluas 575m2.

Pada tanggal 18 Agustus 1985 dilakukan Peletakah batu pertama oleh Pdt. Alez Hendriks, Ketua GMAHK Uni Indonesia Bagian Barat (UIBB) dan izin pembangunan gereja telah dikeluarkan instansi yang berwenang.

Pembangunan phisik gereja seluruhnya selesai pada bulan Desember 1992.  Bangunan berlantai tiga, dimana lantai satu selesai Mei 1989 dan mulai digunakan untuk perbaktian 6 Mei 1989. Pembangunan lantai dua dan lantai tiga selesai Nopember 1991.

Penandatanganan prasasti pemakaian gedung gereja dilakukan tanggal 14 Nopember 1991 oleh Pdt. R.S. Folkenberg, Ketua GMAHK General Conference Sedunia.

Sejarah GMAHK Kebayoran tidak terlepas dari semua pihak dan instansi pemerintahan dan swasta atas segala dukungan yang telah diberikan, antara lain:

  • Bapak Presiden Republik Indonesia

  • Bapak Gubernur DKI Jakarta

  • Bank Central Asia

  • Organisasi GMAHK Divisi Timur Jauh

  • Organisasi GMAHK UIBB

  • Organisasi GMAHK DKI dan sekitarnya

  • GMAHK Jemaat Thamrin 1

  • Rumah Sakit Advent Bandung

  • Arsitek dan pengawas pembangunan (Ir. Guntur Hutapea, Ir. Netty Hutapea dan Rivat Argubi Dipl. Eng.)

Dengan bergandengan tangan untuk membangun kaabah ini dari tahun 1988 sampai 1992 dari setiap anggota yang telah memberikan palayanan dan dedikasinya serta segenap gembala yang telah melayani, antara lain:

  • Pdt. H. Missah

  • Pdt. W.H. Silitonga

  • Pdt. Reman Hutabarat

  • Pdt. Oloan Manullang

  • Pdt. J.L. Sahetapy

  • Pdt. Glori Wangania

  • Pdt. K.R. Sagala

  • Pdt. L. Situmorang (Sampai ditahbiskan)

Tepat tanggal 27 Desember 1992 pentahbisan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Kebayoran adalah karena anugerah Tuhan.

 Persatuan dan kesatuan yang menjadi cirri khas Jemaat GMAHK Kebayoran, sidang terus berkembang dengan pertambahan anggota baru sehingga pekabaran lekas selesai dan kita semua siap menantikan kedatang Tuhan yang tidak lama lagi dan kita semua diangkat ke Sorga.

 Tuhan memberkati

Gembala Jemaat di Tidar 2 Surabaya

 

Gembala Jemaat Periode 2019 -2021

  • Pdtm. Herwan Oroh, M.Fil

Gembala Jemaat Periode 2017 - 2019

  • Pdt. Ranap Situmeang, M. Min

Gembala Jemaat Periode 2014 - 2016

  • Pdt. 

Gembala Jemaat Periode 2013 - 2014

  • Pdt. 
  • Pdtm. 
Melayani dan membantu Gembala Jemaat Kebayoran untuk Sekolah Sabat cabang Jatimulya

Gembala Jemaat Periode 2008 - 2013

  • Pdt. 
  • Pdtm. 
  • Pdtm. 
  •  
  •  

     

    Gembala Jemaat Periode 2008 - 2013


 

Gembala Jemaat Periode 1997 - 2004

  • Pdt. Sugeng Prayitno

Gembala Jemaat Periode 1997

  • Pdt. Slamet 

Gembala Jemaat Periode 1995

  • Pdt. J Simbolon 



  • Pdt. Basir

 

Gembala Jemaat Periode 1991

  • Pdt. E. Rumayar

 

Melayani dan membantu Gembala Jemaat Kebayoran untuk Sekolah Sabat cabang Jatimulya

Pemilihan Para Pengurus Jemaat

 

Pemilihan Para Pengurus Jemaat


Melihat tanggung jawab para pengurus jemaat dan sifat pekerjaan yang dituntut dari mereka, maka pemilihan pengurus jemaat adalah suatu tugas yang penting. Tugas ini harus dimasuki dengan penuh doa, keteraturan dan kesungguh-sungguhan. Yang boleh dipilih hanyalah orang yang benar-benar mau menjalankan tugas-tugas tertentu untuk mana mereka dipilih.

Panitia Pemilih


Dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, para pengurus jemaat dipilih setiap satu atau dua tahun melalui panitia pemilih yang telah ditetapkan. Komite ini memberikan laporan kepada jemaat, yang kemudian mengambil keputusan atas nama-nama yang telah diajukan. Prosedur ini memungkinkan jemaat untuk mempelajari tiap nama dengan hati-hati sebelum pemilihan, dan menghindari persaingan umum yang dapat terjadi jika pencalonan dibuat oleh seluruh anggota jemaat.

Panitia pemilih akan mempelajari kebutuhan-kebutuhan jemaat dan menyelidiki dengan hati-hati kelayakan anggota untuk melayani tugas-tugas yang berbeda. Karena alasan ini maka para pengurus jemaat tidak boleh dipilih oleh seluruh anggota atau melalui pemungutan suara secara umum.

Buku Peraturan Jemaat tidak menentukan jumlah anggota panitia pemilih. Ini dapat berkisar antara lima anggota di jemaat kecil hingga jumlah yang lebih banyak di jemaat besar. Jumlah yang tepat yang akan dipilih adalah sesuai pertimbangan setiap jemaat. Hal ini harus dipelajari oleh majelis jemaat sebelum dibawakan kepada jemaat. Usul yang sesuai kemudian dibawakan kepada jemaat dengan menggunakan sesedikit mungkin waktu pada jam kebaktian Sabat.

Kapan Komite Pemilih Dibentuk


Panitia pemilih harus dipilih tiap tahun pada awal triwulan terakhir di tahun itu dan melaporkan paling lambat tiga minggu sebelum Sabat terakhir di tahun itu.

Bagaimana Panitia Pemilih Dibentuk


Gembala atau ketua distrik atau, ketua jemaat bila gembala atau ketua distrik tidak ada, harus membawakan hal ini untuk diperhatikan oleh jemaat. Jemaat kemudian menunjuk panitia istimewa yang akan bertanggung jawab untuk memilih panitia pemilih. Panitia istimewa ini dapat dipilih melalui salah satu dari cara ini:

  1. Melalui usulan dari seluruh anggota jemaat baik secara lisan atau tertulis. Jika pencalonan dibuat oleh seluruh anggota jemaat, haruslah dimengerti bahwa tidak ada anggota boleh memilih lebih dari satu orang. Tidak diizinkan adanya usaha satu orang atau satu kelompok kecil untuk mendikte seluruh anggota jemaat. Segala daya harus dibuat untuk memastikan keterwakilan yang adil dalam susunan komite istimewa ini. Segala sesuatu yang bersifat politis harus dihindari. Pendeta atau ketua distrik melayani sebagai ketua dari komite istimewa ini. Bilamana pendeta atau ketua distrik belum ada untuk melayani sebagai pemimpin jemaat, maka ketua dari komite ini harus dipilih oleh majelis jemaat dari antara anggota-anggota komite istimewa ini. Jumlah anggota komite istimewa biasanya sama banyak dengan majelis jemaat ditambah lima hingga tujuh orang.
  2. Melalui wewenang yang diberikan jemaat kepada majelis jemaat, ditambah lima hingga tujuh orang yang dipilih oleh jemaat, sesuai dengan paragraf 1 di atas,untuk berfungsi sebagai panitia istimewa. Jika cara ini digunakan, ketua majelis jemaat biasanya menjadi ketua dari panitia istimewa ini.

Urutan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Jemaat memilih panitia istimewa dengan pemungutan suara terhadap salah satu dari dua metode di atas.
  2. Panitia istimewa mengajukan kepada anggota-anggota jemaat nama-nama untuk komite pemilih, dan juga mengusulkan seorang sekretaris. Segala usaha harus dibuat untuk memastikan keterwakilan yang adil dalam susunan panitia pemilih.
  3. Melalui pemungutan suara jemaat memilih sekretaris.
  4. Gembala atau ketua distrik adalah anggota ex officio dari panitia pemilih, dan bertindak selaku ketua panitia pemilih. Jika gembala atau ketua distrik tidak dapat dipilih untuk menjadi ketua komite pemilih, atau jikalau belum ada gembala atau ketua distrik yang ditugaskan untuk jemaat itu, maka panitia istimewa mengusulkan nama anggota yang akan menjadi ketua panitia pemilih.
  5. Panitia pemilih bertemu untuk menyiapkan susunan pengurus jemaat, yang akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan jemaat.
  6. Melalui pemungutan suara, jemaat memilih para pengurus jemaat untuk tahun yang akan datang.

Siapa Yang Boleh Menjadi Anggota Panitia Pemilih


Hanya anggota resmi dan setia yang dapat dipilih untuk menjadi anggota panitia pemilih. Mereka haruslah orang-orang yang memiliki pertimbangan yang baik, dan yang paling penting, memiliki jiwa mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran jemaat.

Tugas Panitia Pemilih

Sesegera mungkin setelah dipilih, panitia pemilih harus diundang oleh ketua panitia untuk berkumpul bersama. Dengan doa yang sungguh-sungguh meminta tuntunan Roh Kudus, panitia harus memulaikan pekerjaannya mempersiapkan daftar nama-nama pengurus jemaat yang akan diajukan kepada jemaat yang terdiri dari anggota-anggota sah dengan status baik. Nama-nama ini menjadi calon pengurus jemaat dan diajukan kepada jemaat pada acara Sabat atau pada konferensi istimewa jemaat. Dalam membuat pilihan, panitia ini dapat meminta pendapat orang lain yang mengetahui dengan baik. Panitia ini tidak memilih gembala atau wakil gembala. Penunjukan ini dibuat oleh komite eksekutif konferens/ daerah/ wilayah

Panitia pemilih pengurus jemaat memilih yang berikut:

  • Ketua (ketua-ketua)
  • Diaken (para diaken)
  • Diakenes (para diakenes)
  • Sekretaris
  • Bendahara
  • Wakil bendahara
  • Koordinator Pelayanan Anak-anak
  • Pemimpin Kor/ Paduan Suara atau Pemimpin Lagu Jemaat
  • Pianis atau Organis Jemaat
  • Sekretaris Pendidikan Jemaat
  • Pemimpin Pelayanan Rumah Tangga
  • Pemimpin Bakti Wanita Advent
  • Koordinator Pelayanan Para Penyandang Cacat
  • Pemimpin Pelayanan Perorangan
  • Sekretaris Pelayanan Perorangan
  • Koordinator Kursus Alkitab
  • KOordinator Pelayanan Penerbitan
  • Koordinator Peminat
  • Direktur Pelayanan Masyarakat
  • Pemimpin Umum Sekolah Sabat
  • Wakil pemimpin umum Sekolah Sabat
  • Sekretaris Sekolah Sabat
  • Wakil Sekretaris Sekolah Sabat
  • Pemimpin Bagian Sekolah Sabat, termasuk para pemimpin untuk dewasa dan bagian-bagian tambahannya
  • Sekretaris Proyek Usaha Sekolah Sabat
  • Direktur Sekolah Alkitab Liburan (APTA)
  • Pemimpin Asosiasi Rumah Tangga dan Sekolah
  • Sekretaris-Bendahara Asosiasi Rumah Tangga dan Sekolah
  • Pemimpin Perkumpulan DOrkas
  • Sekretaris-Bendahara Perkumpulan Dorkas
  • Pemimpin Perkumpulan Remaja Advent
  • Wakil pemimpin Perkumpulan Remaja Advent
  • Pemimpin Perkumpulan Pemuda Advent
  • Wakil pemimpin Perkumpulan Pemuda Advent
  • Penasihat Perkumpulan Pemuda Advent
  • Sekretaris-Bendahara Perkumpulan Pemuda Advent
  • Wakil Sekretaris-Bendahara Perkumpulan Pemuda Advent
  • Pemimpin Musik Perkumpulan Pemuda Advent
  • Pianis atau Organis Perkumpulan Pemuda Advent
  • Direktur Klub Remaja (Pathfinder)
  • Wakil Direktur Klub Remaja
  • Direktur Klub Petualang (Adventurer)
  • Pemimpin Kebebasan Beragama
  • Sekretaris Komunikasi atau Komite Komunikasi Jemaat
  • Pemimpin Penatalayanan
  • Majelis Jemaat
  • Majelis Sekolah Gereja

Catatan: 

Di GMAHK Kebayoran tidak semua jabatan diatas dipilih/diisi, dan ada beberapa jabatan yang tidak tercantum diatas tetapi biasanya dipilih, yaitu:

  • Pemimpin Komunikasi,
  • Wakil pemimpin Komunikasi, dan
  • Wakil Direktur Klub Petualang (Adventurer)

Jika jemaat setempat adalah satu-satunya jemaat yang menyokong sekolah maka dipilih para pengurus Asosiasi Rumah Tangga dan Sekolah. Pencalonan dibuat untuk ditunjukkan pada majelis sekolah yang kemudian akan mengambil keputusan. Jika ada lebih dari satu jemaat yang menyokong sekolah itu, maka seluruh proses ini dibuat oleh majelis sekolah.

Ukuran jemaat dengan sendirinya akan menentukan jumlah pengurus yang akan dicalonkan. Jika jemaatnya kecil, maka banyak wakil pemimpin tidak diperlukan. Dalam jemaat yang besar semua pengurus dan pemimpin yang disebutkan dalam daftar di atas mungkin akan diperlukan.

Panitia Pemilih Meminta Pendapat Calon Pengurus Jemaat


Setelah mencalonkan nama-nama anggota yang setia dan berdedikasi untuk berbagai jabatan dalam jemaat, anggota panitia pemilih yang tepat harus memberitahu mereka tentang pencalonan itu dan meminta persetujuan mereka untuk melayani.

Anggota Boleh Menghadap Panitia Pemilih


Jika ada anggota jemaat ingin menghadap panitia untuk memberi saran atau penolakan, maka ia harus diberi kesempatan. Setelah orang yang menghadap panitia itu keluar dari ruang komite, saran atau penolakannya harus dipertimbangkan selayaknya. Jika ini telah dilakukan dan segalanya telah jelas dan memuaskan panitia, panitia itu sudah siap melaporkannya kepada jemaat.

Perbincangan Panitia Pemilih Bersifat Rahasia


Adalah suatu pelanggaran etika Kristen dan roh peraturan emas jika seorang anggota panitia pemilih menceritakan di luar komite, tiap laporan panitia, diskusi, atau percakapan mengenai anggota mana pun yang namanya mungkin dipertimbangkan untuk tugas tertentu. Melanggar hal ini merupakan alasan yang cukup untuk mengeluarkan anggota itu dari partisipasinya dalam tugas panitia pemilih. Semua pertanyaan dan diskusi mengenai kelayakan anggota untuk memegang tugas jemaat haruslah bersifat rahasia. Jika perlu untuk mengadakan penyelidikan di luar komite, maka ketua panitia yang harus melakukannya.

Prinsip-prinsip ini berlaku untuk semua tugas panitia pemilih, baik di jemaat maupun di konferens/ daerah/ wilayah.

Melaporkan Kepada Jemaat


Laporan ini dibawakan kepada jemaat secara keseluruhan, bukan hanya kepada majelis jemaat saja. Majelis jemaat tidak memiliki kuasa jurisdiksi dalam hal ini. Laporan panitia ini dapat dibawakan pada kebaktian hari Sabat atau pada konferensi istimewa jemaat.

Bila panitia pemilih telah siap untuk membawakan laporannya, maka ketua panitia harus diberikan kesempatan untuk melaporkannya kepada jemaat. Satu salinan laporan harus diberikan kepada tiap anggota, atau harus dibacakan dengan keras oleh sekretaris panitia pemilih. Ketua panitia harus mengumumkan bahwa laporan itu akan diputuskan melalui pemungutan suara pada Sabat atau dua Sabat berikutnya.

Penolakannya Terhadap Laporan Panitia Pemilih


Adalah hak setiap anggota untuk menolak laporan panitia pemilih. Setiap penolakan seperti itu harus dibawakan secara pribadi kepada panitia pemilih untuk dipertimbangkan sebelum laporan itu dibacakan untuk kedua kalinya, dengan membuat perjanjian melalui ketua panitia atau gembala. Atau, pada saat laporan itu dibacakan untuk kedua kalinya, sebaiknya orang yang menolak itu mengusulkan agar seluruh laporan itu dikembalikan kepada panitia tanpa diskusi untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Biasanya usulan itu akan disetujui oleh ketua panitia itu. Namun, jika permintaan itu menjadi suatu mosi maka ini tidak dapat diperbincangkan lagi dan harus diputuskan oleh suara terbanyak. Kemudian ketua panitia harus mengumumkan waktu dan tempat di mana panitia itu akan bertemu untuk mendengarkan penolakan terhadap nama tertentu. Pada waktu itu, anggota yang membuat penolakan terhadap nama tertentu, atau anggota lain yang juga mau melakukanny, harus datang ke komite. Jika pemilihan itu ditunda karena penolakan seorang anggota, adalah hal yang serius jika anggota itu tidak datang berhadapan dengan panitia itu. Tidak boleh ada penolakan yang tidak beralasan dan tidak relevan terhadap suatu nama; tetapi jika ada alasan yang sunggu-sungguh mengapa suatu pencalonan harus diubah maka alasan ini harus dinyatakan. Komite harus memberikan pertimbangan yang layak untuk penolakan yang diberikan. Jika didapati benar, maka komite perlu mengganti  nama yang ditolak itu dengan nama yang lain. Jika laporan itu dibawakan kembali pada jemaat, jemaat selanjutnya memungut suara atas laporan panitia itu. Tiap anggota jemaat harus memberikan suara dalam pemilihan pengurus jemaat. Pemilihan diadakan berdasarkan mayoritas suara orang yang hadir dan yang memilih.

Kekosongan


Jika suatu jabatan di jemaat menjadi lowong pada pertengahan tahun disebabkan oleh kematian, perpindahan, pemberhentian, atau alasan lain, majelis jemaat mengusulkan seorang pengganti untuk mengisi kekosongan itu sampai berakhirnya masa pelayanan tahun itu dan mengusulkan pencalonan itu kepada jemaat untuk dipilih.

Pemilihan Delegasi untuk Rapat Umum Konferens/ Daerah/ Wilayah

Di dalam organisasi konferens/ daerah/ wilayah dan uni semua wewenang administratif bersumber dari konstituensi. Jemaat dalam organisasi konferens/ daerah/ wilayah memilih delegasi untuk rapat umum konferens/ daerah/ wilayah. Ini adalah wewenang resmi untuk mewakili jemaat dalam rapat umum konferens/ daerah/ wilayah. Rapat umum konferens/ daerah/ wilayah memilih para pengurus, memberikan kredensi dan izin, memberlakukan atau mengubah konstitusi jika tindakan itu dianggap perlu, dan mengatur urusan-urusan lainnya. Salah satu kegiatannya yang paling penting adalah memilih komite eksekutif yang bekerja bagi konstituensi di antara waktu rapat umum. Kepada komite ini diberi kuasa dan wewenang yang didelegasikan oleh semua jemaat di konferens/ daerah/ wilayah itu.

Memilih Utusan


"Ia (Allah) telah mengatur sedemikian rupa agar yang hadir dalam rapat umum kita adalah orang-orang yang terpilih sebagai delegasi. Orang-orang ini harus diuji dan dibuktikan. Mereka haruslah orang-orang yang dapat dipercaya. Pemilihan utusan untuk menghadiri rapat umum adalah hal penting. Orang-orang ini akan membuat rencana-rencana yang akan dijalankan demi kemajuan pekerjaan itu; jadi mereka haruslah orang-orang yang bijaksana, yang sanggup berpikir berdasarkan sebab akibat." Testimonies, jld. 9, hlm. 262.

Jumlah utusan dari tiap jemaat untuk suatu rapat umum ditentukan oleh ketetapan konstitusi konferens/ daerah/ wilayah. Jika tiba waktunya untuk memilih delegasi maka pendeta atau ketua yang bekerja sama dengan pendeta, akan menghadapkan hal ini kepada jemaat. Sebuah komite dapat ditunjuk untuk mencalonkan delegasi atau majelis jemaat dapat diminta untuk mencalonkan mereka. Tidak ada hal bersifat politik yang boleh diizinkan dalam tugas ini. Para pria dan wanita yang dikenal berdedikasi dan setia dan yang sanggup menghadiri rapat umum itu harus diusulkan sebagai delegasi.

Bila komite atau majelis jemaat telah menyelesaikan tugas ini, itu harus dilaporkan kepada jemaat, mengusulkan anggota-anggota yang telah disetujui itu sebagai utusan. Kemudian jemaat mengambil suara terhadap calon-calon itu. Tidak ada pengurus jemaat yang karena jabatannya menjadi delegasi ex officio. Setelah pemilihan itu sekretaris jemaat akan mengisi formulir kredensi utusan, yang disediakan untuk maksud ini, dan mengembalikannya kepada sekretaris konferens/ daerah/ wilayah lainnya. Utusan yang dipilih akan menjadi wakil jemaat untuk bergabung dengan utusan jemaat-jemaat lain dalam rapat umum pemilihan pengurus konferens/ daerah/ wilayah dan untuk mengatur urusan-urusan konferens/ daerah/ wilayah lainnya. Delegasi ke rapat umum uni dipilih oleh konferens/ daerah/ wilayah, bukan oleh jemaat. Delegasi ke rapat umum General Conference dipilih oleh divisi dan uni konferens/ mission. Masa tugas untuk masing-masing organisasi ini ditentukan oleh masa jabatan konstitusi mereka masing-masing.

Tugas Para Utusan


Seorang utusan ke rapat umum atau rapat konstituensi konferens/ daerah/ wilayah, dipilih bukan hanya untuk mewakili jemaat atau konferens/ daerah/ wilayah. Seorang delegasi yang ditunjuk harus memandang pekerjaan itu secara keseluruhan, dengan mengingat bahwa ia bertanggung jawab untuk kesejahteraan pekerjaan di tiap bagian bidang pekerjaan. Utusan jemaat atau konferens/ daerah/ wilayah tidak diizinkan mengorganisasi atau berusaha mengarahkan hak suara mereka sebagai satu unit. Delegasi-delegasi dari satu jemaat atau konferens/ daerah/ wilayah besar juga tidak diizinkan untuk mendominasi dalam mengarahkan utusan-utusan rapat konferens/ daerah/ wilayah. Masing-masing delegasi harus peka terhadap bimbingan Roh Kudus dan menggunakan hak suara sesuai dengan keyakinan pribadi. Pegawai atau pemimpin jemaat atau konferens/ daerah/ wilayah manapun yang berusaha mengendalikan hak suara satu kelompok delegasi harus dianggap tidak memenuhi syarat untuk memegang jabatan itu.

Tanggung Jawab Pimpinan Konferens/ Daerah/ Wilayah


Jemaat tidak memiliki wewenang di luar jemaat itu sendiri. Jemaat digabungkan dengan jemaat-jemaat lain di konferens/ daerah/ wilayah dalam mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada para pimpinan dan komite eksekutif konferens/ daerah/ wilayah untuk menjalankan pekerjaan konferens/ daerah/ wilayah di antara waktu-waktu rapat umum. Para pimpinan ini bertanggung jawab kepada konferens/ daerah/ wilayah secara keseluruhan dan bukan kepada salah satu jemaat saja.

Anggota Komite Konferens/ Daerah/ Wilayah mewakili Seluruh Konferens/ Daerah/ Wilayah


Anggota komite konferens/ daerah/ wilayah dipilih untuk mewakili pekerjaan dalam seluruh wilayah konferens/ daerah/ wilayah; mereka tidak hanya mewakili satu jemaat atau satu distrik, atau satu lembaga tertentu saja di dalam konferens/ daerah/ wilayah itu. Tiap-tiap anggota harus merasakan suatu tanggung jawab yang pasti untuk memajukan semua pekerjaan di seluruh bidang pekerjaan itu. Keputusan-keputusan dan suara komite tidak boleh dikendalikan atau dipengaruhi oleh jemaat, kelompok atau individu manapun. Keputusan dicapai setelah mempelajarinya dengan penuh doa dan kewaspadaan semua aspek masalah yang datang ke hadapan mereka sehubungan dengan administrasi pekerjaan itu.